Jumat, 28 Oktober 2016

Artis Cantik Ini Ternyata Suku Bugis Bone


ARTIS Cantik Sophia Inggriani Latjuba terus mengungkap sejumlah fakta terkait personalnya.

Sejak ditunjuk menjadi juru bicara calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat, artis kelahiran Berlin, Jerman, 18 Agustus 1970, tersebut menjelaskan dari mana darahnya berasal.

Sophia adalah putri pasangan almarhum Azzizurrahman Latjuba dengan Anna Muller.
Dari ayahnya, mengalir darah Bugis Bone, Arab, dan Jawa Banyuwangi.

Dari ibunya, mengalir darah Jerman, Austria, Hongaria, dan Ceko.
Kendati berdarah campuran, namun mantan istri musisi Indra Lesmana (50) ini mengaku bangga
sebagai warga negara Indonesia.

"Saya berdarah Bugis (Bone), Arab Banyuwangi (Belambangan), Jerman, Austria, Hongaria, Czech dan entahlah apalagi. I am a proud pribumi, a citizen of Indonesia and this world, and nobody can tell me otherwise," demikian ditulis Sophia, melalui akunnya pada Instagram @sophia_latjuba88,

Nah, dua pekan kemudian, ibunda Eva Celia ini mempertegas seluk-belu keluarga dari ayahnya.
Kakeknya, almarhum M Latjuba adalah mantan Duta Besar RI untuk Mesir, tokoh pendidikan, dan tokoh Islam.

Latjuba juga menjadi murid pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto.
"Dear Eyang, wish you were here right now  Lahir tanggal 2 Mei 1909 di Una-una, Sulawesi Tengah. Beliau adalah anak keturunan Arab yg sdh sejak lama bermukim di nusantara."

"Sejak muda, Latjuba meninggalkan kampung halamannya utk menuntut ilmu di Yogyakarta. Di Yogyakarta, beliau tinggal di di rumah H.O.S. Tjokroaminoto. Dr Tjokroaminoto, Latjuba banyak menimba ilmu organisasi dan berkenalan dgn tokoh politik spt M. Roem, Soekarno, Syarifudin Prawiranegara.'"

"Tahun 1925, Latjuba bergabung dengan Jong Islamieten Bond (JIB) yang didirikan oleh Syamsurizal, Moehammad Koesban, dan Soedewo. Beliau juga bergabung dengan Moeslim Broederschaap yg didirikan oleh M. Djojosoegito dan Moehammad Hoesni pd thn yg sama."

"Tahun 1932, beliau melanjutkan sutdi di Jurusan Sospol Universitas Lahore, India. Tahun 1937, beliau kembali ke Yogyakarta dan tinggal di rumah H. Zarkasyi, salah satu tokoh Persyarikatan Muhammadiyah kala itu. Beliau kemudian menikah dengan gadis pilihannya bernama Siti Fatihah."

"Tahun 1952, Latjuba diangkat menjadi sbg Kuasa Usaha (Charge d’Affairs ad Interim) dengan gelar Duta Luar Biasa dan Menteri Berkuasa Penuh untuk memimpin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Karachi (Pakistan). Tahun 1956, beliau dipindah tugas dan menjadi Duta besar RI untuk Mesir. Pada tahun ini, belaiu mengajak tokoh-tokoh Indonesia di Kairo untuk mendukung berdirinya Sekolah Indonesia Cairo (SIC) di kawasan Dokki, Giza, Cario."

"Pada Jalsah Salanah tahun 1975, beliau menawarkan diri membantu Ketua Umum saat itu, H. M. Bachroen, untuk menerjemahkan The Holy Qur’an karya Maulana Muhammad Ali. Beliau menerjemahkannya dimulai dari surat-surat juz amma. Sayang sekali, beliau tidak dapat melanjutkan pekerjaan itu, karena pada tahun 1975 beliau dipanggil oleh Allah Ta’ala."

"Mahmud Lamako Latjuba wafat pada tanggal 7 Desember 1975 di Jakarta dalam usia 66 tahun. Sumbangsih beliau bagi bangsa Indonesia pada umumnya semoga selalu dikenang dan diteladani oleh kita semua," tulis Sophia melalui akunnya lagi. (*)
Share:

0 komentar :

Posting Komentar

PARTAI POLITIK

PARTAI POLITIK
PSI ADALAH PARTAI ANAK MUDA DAN PEREMPUAN

QUOTES

QUOTES

Laman

IKLAN

IKLAN
Segenap Pengurus DPD II KNPI Kota Palopo Mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2016