Kamis, 27 Oktober 2016

PSI, Semangat Baru Anak Muda Berpolitik

Pengurus DPD PSI Luwu Timur
PEMUDA Alergi berpolitik. Kalimat ini sering terdengar dikalangan pemuda. Bahkan sejak saya duduk di bangku kuliah, saat saya mengajak teman-teman berdiskusi mengangkat teman politik, sebagain teman-teman saya sudah memilih menghindar. Kata salah seorang teman saya, tidak selayaknya kita (anak muda) berbicara soal politik apalagi Partai Politik.

''Politik itu kotor. Jangan lah kita ikut-ikutan bahas politik apalagi berniat bergabung degan partai Politk. Lihat saja mereka yang terlibat didunia politik, hampir tidak ada hal benar yang mereka lakukan,'' kata salah seorang teman saya, Jumardi Amri.

Meskipun alasannya tidak cukup buat saya berhenti berbicara soal politik, namun saya memilih berhenti. Karena bagi saya saat itu, ada benarnya apa yang diungkapkan oleh kawan saya itu. Hanya saja, setelah itu saya semakin tertarik untuk mencari makna politik itu. Dari berbagai referensi yang saya dapatkan, saya semakin yakin bahwa ilmu politik itu harus didalami. Bahkan terlibat dalam politik pun itu hal harus kita lakukan, karena secara tidak sadar, sejak lahir kita sudah berpolitik.

Saat Basic training di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saya mendengar pernyataan senior saya, yang mengatakan bahwa, sejak bayi kita sudah belajar berpolitik. ''Menangis hanya untuk diberikan ASI oleh orang Tua kita waktu kecil, itu adalah bagian dari politik," kata salah seorang senior saya, Syafrilla.

Selain itu, pada referensi lain saya menemukan jawaban, bahwa ternyata politik itu banr-benar mulia. Bahkan Aristoteles dalam teori klasiknya mengatakan, bahwa Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Saya menggaris bawahi kata "Untuk Mewujudkan Kebaikan Bersama". Hanya saja, melihat fenomena yang ada di republik ini, praktik politik yang dimainkan oleh para politisi dari berbagai partai politik yang ada ada, lebih cenderung memprtontonkan sisi politik. Bahkan tak jarang yang melenceng dari tujuan politik itu lahir.

Meraih kekuasaan itu pasti bagi politisi. Tetapi yang harus diketahui, dalam meraih kekuasaan harus dengan cara yang santun, sehat dan tidak menciderai makna daripada politik itu sendiri. Saat meraih kekuasaan pula, kebijakan politik yang dilahirkan juga tidak boleh membuat satu orang pun yang merasa disakiti.

Karena melencengnya nilai-nilai sejati politik, meyakinkan saya menjadi penyebab anak muda yang dikenal jiwa idealismenya alergi terhadap politik, takut berpolitik, bahkan jijik mendengar apalagi terlibat dalam partai politik. Apalagi hampir tidak ada partai politik yang konsisten dengan semangat perubahan kearah yang lebih baik, minimal ditubuh Parpol itu sendiri.

Salah satu buktinya adalah, maraknya kegaduhan yang timbul di tubuh parpol itu sendiri. Bahkan tak sedikit kegaduhan dan perpcahan yang terjadi di tubuh parpol menyebabkan terbentuknya partai baru yang juga diisi oleh politisi lama. Penyebab perpecahan ditubuh parpol itu juga penyebabnya cukup memalukan.

Karena 90 persen disebabkan karena perebutan kekuasaan diinternal parpol itu sendiri. Padahal, jika parol itu memiliki tujuan yang baik, dan diisi oleh orang-orang baik saya yakin tidak akan ada perpecahan hanya karena persoalan perebutan kekuasaan saja diinternal Parpol itu sendiri.

Namun alergi politik dikalangan pemuda itu perlahan mulai terkikis dengan lahirnya partai baru yang sebenar-benarnya baru, yakni Partai Solidaritas Indonesia. Bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian. Sebab, sebagian besar anak muda yang saya kenal, dan pernah mengaku alergi berpolitik saat ini sudah tergabung dalam partai yang dipimpin Grace Natalie ini.

Bahkan di Luwu Raya, yang terdiri dari empat Kabupaten/Kota, semuanya diisi oleh mantan aktivis kampus. Bahkan semuanya adalah teman dekat saya. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kabupaten Luwu, Saudara Muh Khalil Akbar misalnya.

Ia merupakan mantan aktivis yang pernag megutuk keras politik. Bahkan disetiap aksi demonstrasi yang kami lakukan bersama, kerap kali ia mengutuk para politisi yang dianggap tidak bekerja maksimal dalam mengakomodir dan menyuarakan kepentingan masyarakat umum. Apalagi jika sampai mengebiri hak-hak rakyat.

Mendengar ia bergabung dengan PSI, saya kemudian menghampiri dia (Muh Khalil Akbar). Hanya satu jawaban yang saya temukan darinya. "Harapan Kita Selama Ini ada di PSI" katanya. Berbagai alasan rasional pun dia lontarkan kepada saya. "Tidak akan ada perubahan jika kita tidak melibatkan diri dalam sebuah sistem politik. Karena negara ini dibangun, bangkit dan maju karena politik.

Jika para politi diisi wajah lama dengan cara kerja yang lama, maka tidak akan ada perubahan seperti apa yang kita harapkan selama ini. Tidak akan ada kesejahteraan rakyat,'' demikian kata Khalil kepada saya. Sembari menambahkan bahwa anak muda dengan semangat kerja dan idealisme yang masih terjaga dengan baik, diyakininya akan mampu membawa perubahan untuk Indonesia dimasa mendatang.

Menurut Khalil, PSI adalah wadah untuk mewujudkan cita-citanya, untuk benar-benar berjuang tidak hanya mengatasnamakan rakyat, sebagaimana para politisi tua sampaikan dalam berbagai momentum politik. ''Kita anak muda dan perempuan ada di PSI.

Konstitusi PSI sangat jelas mencita-citakan terujudnya masyarakat adil makmur. Trilogi Kebangsaan PSI sejalan dengan harapan para pemuda selama ini. Menebar Kebajikan, Merawat Keragaman dan Mengukuhkan Solidaritas adalah hal yang kita rindukan selama ini,'' jelasnya.

Selain itu, pasca dideklarasikannya PSI sebagai partai Politik Setahun silam, hampir tak ada lagi yang membahas alergi politik dikalangan pemuda. Terbentuknya kepengurusan PSI di Sulawesi Selatan, khususnya di Luwu Raya hingga tingkat Desa dan Kelurahan semakin membuka mata saya akan efek PSI mengembalikan semangat pemuda dalam berpolitik.

Betapa tidak, sampai ditingkatan Desa dan kelurahan, kepengurusan PSI diisi oleh anak muda dan perempuan. "PSI Hadir, Semangat Pemuda Berpolitik Kembali Bangkit" Itulah yang muncul di benak saya saat melihat kenyataan, dimana pemuda enerjik, kritis, cerdas, dan memiliki idealisme yang masih terjaga berani terjun ke politik.

Harapan merubah bangsa ini kearah yang lebih baik akan diwujudkannya melalui wadah PSI yang diisi oleh orang-orang baik. Semogha harapan pemuda Indonesia membawa perubahan bangsa ini dapat terwujud dengan hadirnya Partai Solidaritas Indonesia. (*)
Share:

0 komentar :

Posting Komentar

PARTAI POLITIK

PARTAI POLITIK
PSI ADALAH PARTAI ANAK MUDA DAN PEREMPUAN

QUOTES

QUOTES

Laman

IKLAN

IKLAN
Segenap Pengurus DPD II KNPI Kota Palopo Mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2016